pendalaman imanku

amsal 21 : 21
firman tuhan berkata : 


siapa mengejar kebenaran dan kasih 
akan memperoleh kehidupan,
kebenaran dan kehormatan...


MATERAI PERTAMA Why 6 : 1, 2

Penunggang kuda putih itu menampilkan suatu gambaran kesucian, semangat,
dan kemenangan dari gereja Kristen yang pertama itu. Panah itu adalah
lambang dari peperangan yang agresif. Kuda putih dan mahkota adalah
lambang kemenangan, dan digunakan olehh raja Romawi dalam merayakan
kemenangannya. Begitu menakjubkan ledakan Kristen yang mula-mula itu,
sehingga dalam waktu tujuh puluh tahun setelah Penyaliban, berita Salib
itu telah menyebarkan Injil itu ke ujung bumi yang dikenal pada waktu itu
(Rom 1:8; Kolose 1: 23). Para sejarawan menperkirakan bahwa pada tahun
100 TM sudah ada lima juta orang bertobat dan dimenangkan untuk Kristus.
Selama periode ini gereja itu telah ditandai dengan kesucian hidup dan
doktirin; semangat penginjilan, dan pemisahan dari duni yang tidak lagi
dikompromikan.

CATATAN. Karena tidak ada indikasi tentang waktu yang tepat atas
peristiwa yang dihubungkan dengan pembukaan materai itu, kita harus
mencegah dogmatisme dalam hal ini. Tekanan yang diberikan dalm setiap kasus
adalah mengenai PERUBAHAN SIFAT GEREJA ITU bukan periode atau
tahun-tahunnya. Tetapi secara umum kita bisa katakana bahwa materai pertama
itu berlaku mulai dari Pentakosta sampai pada akhir abad pertama. Lebih
lanjut lagi perlu kita catat bahwa setelah materai itu dibuka, TIDAK
PERNAH DITUTUP, oleh karena itu, sikap dan kualitas yang digambarkan oleh
setiap materai terjadi, dengan potensi yang lebih besar atau berkurang,
sepanjang zaman Kristiani.



MATERAI KEDUA. Why 6:3, 4


Penunggang kuda merah menggambarkan menurunnya kesucian dengan cara yang
sangat mencolok pada gereja setelah para rasul itu meninggal. Warna merah
adalah lambang dari sesuatu yang berbahaya, peperangan, dan pertumpahan
darah. Dalam zaman Alkitab warna merah itu melambangkan dosa dan
kemerosotan (Yes 1 : 18). Dibeberapa tempat di dunia Kristiani, orang-orang
yang baru bertobat dari kekafiran memegang kuasa kepemimpinan dan yang
seharusnya mereka menolak kemerosotan, telah mengarahkan arus kekafiran
untuk mencemari sember kebenaran Kristiani. Bagaikan tetesan tinta merah
dalam sebuah bejana berisi air bersih, elemen-elemen kekafiran untuk
mencemari kehidupan dan perbaktian dalam gereja itu. Kepercayaan atas
penyucian purgatory, penggunaan patung-patung dalam perbaktian, babtisan
bayi, penggunaan jampi-jampi, kalung permata, dan air kudus adalah beberapa
dari tetesan kekafiran. Dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang
besar. Pemimpin-pemimpin gereja secara terbuka memperoleh penghormatan dari
penguasa pemerintahan. Setelah apa yang dinamai pertobatan Raja Konstantine
pada tahun 313 TM, maka sudah legal bagi seseorang menjadi orang Kristen.
Persekutuan yang tidak suci terbentuk antara Gereja dan Pemerintahan.
Gereja itu sekarang sudah memegang sebilah pedang besar dari kuasa
pemerintahan dan sudah siap untuk memperalat kuasa politik untuk mencapai
tujuan yang rohani. Mulai dari sini, penganiayaan atas siapa saja menentang
menjadi suatu peraturan dalam gereja.


Kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi. Jelaslah inilah
yang menjadi masa pertentangan, juga masa kompromi dan kemerosotan. Gereja
itu telah dirobek-robek oleh perlawanan, iri hati, pertentangn yang buruk
yang bertahan untuk beberapa generasi dalam beberapa hal. Periode materai
ini mulai dari penutupan abad pertama dan berakhir pada zaman Konstantine.


MATERAI KE TIGA. Why 6 : 5,6


Penunggang kuda hitam itu melambangkan pertambahan kemerosotan dalam gereja
itu yang sangat cepat berkembang dari zaman Konstantine sampai pada
permulaan kekuasaan kepausan pada tahun 538 TM. Pada zaman ini Injil yang
benar itu hampir saja tertutuup oleh keduniawian dan kobodohan, gereja itu
mengalami perubahan yang sangat radikal, sehingga terlalu bertentangan
sifatnya dengan gereja pada zaman perjanjian baru, dan Allah mengibaratkan
gerjaitu denga kuda hitam lawannya warna putih.


Memegang sebuah timbangan ditangannya. Timbangan lambang usaha
duniawi dan perdagangan menyatakan gerja yan gjatuh itu telah meninggalkan
tugasnya yang Ilahi yaitu tugas penginjilan. Seperti orang dengan kotoran
sisir dalam buku Buyan berjudul perjalanan seorang musafir yang hanya bisa
melihat kebawah, gereja itu sudah dipenuhi denga perkara duniawi. Para
uskup sudah mulai mengimbangi hal-hal duniawi dalam hal menjual dan
membeli, pengupulan harta dalam bentuk ramah dan tanah, dan gereja itu
menjadi lembaga terkaya di Eropa.


Begitu lengkapnya kemurtadan gereja sehingga melupakan pandangan
utama mengenai penginjilan, dan mereka mulai menjual roti hidup. Dengan
pemutarbalikan kebenaran seperti api penyucian, upacara misa, pemuasan
nafsu dan pengakuan dosa, karunia /allah akan keselamatan tela ditawarkan
denga ncara membeli dengan uang, timbangan itu adalah juga lambang dari
keadilan, dan dalam hal ini menggambarkan usaha gereja untuk menduduki
kursi pengadilan untuk mengendalikan kata hati manusia serta menentukan
nasib manusia itu. Sexupak gandum sedinar. Disini makanan dibagi-bagikan
dengan harga murah. Satu cupak kurang sedikit dari satu liter. Suatu
rangsum minim bagi seorang militer. Satu dinar sama dengan upah sehari bagi
seorang buruh pekerja. Tiga cupak jelai sedinar. Pada zaman Normal datu
dinar bisa membeli dua puluh empat cupak jelai, tetapi di sini hanya dapat
tiga cupak – ukuran rangsum yang didapat oelh seorang budak untuk sehari.
Inilah zaman kegelapan dan kelaparan rohani yang amat meluas, dimana
pengganti roti hidup yang urahan ditawarkan pada manusia, namun kegelapan
itu dibebaskan dengan suatu terang pengharapan yang kecil. Tetapi
janganlah rusakkan minyak dan anggur itu. Inilah satu bukti bahwa walaupun
dalam zaman kemurtadan yang paling gelap, berkat surgawi yang berkelimpahan
akan terus mengalir kebumi ini dan terang dari agama yang benar tidak akan
bisa dipadamkan. Walapun Iblis melakukan yang paling buruk yang ia bisa
lakukan, namun ia tidak bisa menghalangi atau mengalihkan pekerjaan Roh
Kkudus yang bebas dan tak henti-hentinya membawa terang, kesegaran, dan
hiburan yang disini dilambangkan oleh Minyak dan Anggur. Ini adalah suatu
bukti yang jelas bahwa walaupun dalam zaman kelaparan rohani, Allah
memelihara dan memberi makan sekumpulan saksi yagn setia dan yand sisa yang
menolak kemurtadan besar itu.


MATERAI KE EMPAT. Why 6 : 7, 8


Penunggang kuda hijau kuning itu adalah lambang kemurtadan dalam keadaan
mekar pada waktu gereja pemerintahan pada zaman pertengahan yang mengaku
gereja Yesus Kristus menjadi suatu alat penindas yang kejam dan alt
penganiayaan. Kata neraka disini berasal dari bahasa Yunani “Hades” artinya
kuasa kematian. Inilah hal yang sama sekali bertentangan dengan rencana
Allah yang semula untuk gereja-Nya dan pada pandangan pertama kelihatannya
seperti kemenangan Iblis. Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sebagai
duta kehidupan dan damai sekarang sudah menjadi mesin pembinasa dan
kematian yang tidak kenal ampun suatu karikatur yang tersembunyi dan tidak
dikenal dalam gereja jperjanjian baru.


Tetapi ini adalah hasil dari penyimpangan dari [ada penyembahan murni
kepada Allah. Sejak hari dimana Kain membunuh Habel orang yang tidak
menurut dan selalu melawan itu, selalu juga mencari jalan untuk membenarkan
pemberontakan mereka dengan mendiamkan mereka yang memprotes dan berpegang
pada penyembahan pada Allah dalam kesederhanaan yang asli. Penunggang kuda
yang keemjpat itu adalah lambang yang tepat datri kematian yang terjadi
selama kekuasaan kepausan. Untuk seribu tahun lamanya benua Eropa telah
dibasahi dengan darah dari kurang lebih 50 juta oran gyang mati syahid. Era
kuda hijau kuning itu adalah era penghukuman dan dunia masih gemetar pada
kenangan itu. Sejarawan Wylie berkata mengenai era kegelapan itu. Inilah
siang hari bagi kepausan tetapi siang hari kepausan itu adalah tengah malam
bagi dunia ini. Materai ini merentang mulai dari permulaan kekuasaan Paus
sampai pada pemulaan Reformasi Protestan.


MATERAI KE LIMA Why 6:9-11.

Pembukaan materai kelima menyatakan para korban penunggang kuda keempat.
Protestan sebelum reformasi, jutaan yang mati syahid yan gterbaring dibawah
kaki mezbah yang berlumuran darah sedang memohon kepada allah suatu
pembalasan atas darah mereka. Jiwa jiwa dibawah mezbah. Jiwa-jiwa
diginakan dalam pengertian alkitabiah sebagai manusia atau oran gyang
walapun sudah terbunuh mereka disebut sebagai berseru kekpada Allah denga
metaphor yan gsama sebagai pemeran yang digunakan dalam kejadian 4:10
dimana suara darah Habel itu dikatakan berteriak kepada Allah dari tanah.
Mezbah. Mezbah dalam kasus ini adalah lambang yang cocok untuk tanah Eropa
Barat yang bertahun-tahun lamanya dicemari dengan darah orang yang mati
syahid. Berapa lama lagi kah, ya penguasa yang kudus? Sebagai fakta
sejarah, seruan berapa lamakah lagi, ya penguasa yang kudus, juga diserukan
oleh reformasi protestan pada waktu orang yan ggagah berani mengangkat
suaraya menentang kekuasaan kekpausan dan menyerukan pemberhentian aniaya
dan menuntut agar para syuhada diakui sebvagai pahlawan kebenaran dan
kebebasan jiwa. Pria dan wanita yang lebih dekat pada cita-cita Allah
dariipada algojo yang kejam itu. Dan kepada mereka masing-masing diberikan
sehelai jubah putih. Jubah putih bisa dimengerti dengan dua cara:
1. tabiat yang harus dibuktikan dihadapan manusia. Sebagai hasil dari
reformasi itu, opini jutaan manusia tentang syuhada sudah berubah. Sekarang
kita memandang mereka dengan kekaguman yang sungguh! Walaupun mereka
dibunuh sebasgai penjahat dan binatang perusak tanaman, namun
kitamenganggap mereka sebagai pahlawan dan ingin supaya iman kitamenjadi
kuat seperti iman mereka.
2. tabiat yang harus dibuktikan dihadapan Allah. Jubah putih adalah
lambang, Alkitabiah untuk kebenaran Kristus. Walaupun dihina, ditolak,
dianiaya, atau dibunuh oleh tangan manusia, Allah melihat para syuhada
dipakaikan jubah kesempurnaan dari Anak-Nya dan penerimaan mereka untuk
selamanya sudah dipastikan (Why 3: 4, 5)



MATERAI KE ENAM. Why 6 : 12, 13

Pembukaan materai ke enam memperkenalkan tiga ledakan alam yang terjadi
setelah berakhir aniaya kepausan di Eropa. Bagi anak-anak Allah yang selalu
berjaga, hal ini adalah permulaan tanda kedatangn Yesus yang tidak lama
lagi.

(Embedded image moved to file: pic21080.jpg) Gempa bumi yang besar.
Dengan memperhatikan waktu pembukaan materai itu kira-kira tahun 1750, pada
waktu aniaya agama dihentikan – gempa bumi yang besar ternyata adalah yang
terjadi di Lisbon, Portugal, pada tanggal 1 Nov 1755. inilah gempa bumi
yang paling merusak dan meluas yang pernah dicatata sampai pada waktu itu.
Sembilan puluh ribu jiwa hilang, dan separuh bumi ini merasa goncangannya.
Empat juta mil persegi muka bumi ini mengalami akibat gempa itu. Dalam
waktu enam menit saja, 60,000 orang mati di daerah Lisbon saja. Goncangan
gempa bumi ini membuat orang menyimpulkan inilah satu tanda bahwa akhir
segala perkara sudah di ambang pintu.

(Embedded image moved to file: pic21318.jpg) Bulan dan matahari menjadi
gelap. Setelah gempa bumi yang dahsyat itu, perhatian Yohanes
tertarik pada kegelapan matahari yang belim pernah terjadi. Kegenapan
dari ramalan ini terjadi pada tanggal 18 Mei 1780. duapuluh lima tahun
setelah gemjpa bumi di Lisbon. Dimana matahari padam pada siang hari
bolong. Kamus Webster menyebut peristiwa seperti ini pernah terjadi
dalam sejarah, tetapi ia mengatakan hanya ada satu peristiwa.
Kegelapan itu meliputi sebagian besar Amerika Utara. Mjlai pada tengah
pagi dan terus gelap hingga tengah malam. Waktu bulan kelihatan malam
itu warnanya seperti darah. Walaupun orang bisa menjelaskan penyebab
kegelapan itu. Itu bukan akibat gerhana karena letak atau posisi
matahari waktu itu tidak bisa menibulkan gerhana. Kamus Webster
mengatakan penyebab yang sebenarnya dari peristiwa ini tidak
diketahui.

(Embedded image moved to file: pic16858.jpg) Bintang gugur. Peristiwa
alam ketiga terjadi kira-kira limapuluh tahun sesudah matahari gelap
yaitu, pada malah hari tanggal 13 Nov 1833. waktu hujan meteor yang
terang benderang disaksikan di daerah yang luas di Amerika Utara.
Peristiwa bintang gugur yang takterlupakan itu adalah suatu kejadian
sejenis yang paling nenonjol yang pernah dicatat dalam sejarah. Saksi
mata menaksir bahwa bintang-bintang gugur bagaikan hujan api yang
diperkirakan sebanyak 200.000 perjam untuk selama lima atau enam jam,
dan dinyatakan bahwa bintang itu gugur sama dengan apa yang dijelaskan
oleh nabi. Dan bintang-bintang dilangit berjatuhan keatas bumi
bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang. (Why 6 : 13).

Waktu Yesus menjelaskan tanda-tanda kedatangan-Nya, Ia berkata bahwa
matahri gelap dan juga bulan, bintang-bintang berguguran akan
mengumandangkankedatangan-Nya ( Mat 24 : 29 – 31; Mark 13 : 24 – 27).
Persamaan kata-kata Yesus dan kata-kata Yohanes menunjukkan bahwa bencana
alam yang besar yand diuraikan dalam materai ke enam adalah tanda-tanda
besar dari berakhirnya zaman. Kesimpulan ini juga diperkuat oelh fakta
bahwa ayat-ayat terakhir dari Wahyu pasal enam akan menuntun kita hingga
kedatangn Raja dari segala raja. (Ayat 14 – 17)

MATERAI KE TUJUH. Why 8 : 1

Penyingkapan materai ketujuh menyingkapkan tirai sejarah umat manusia.
Sunyi senyap di surga. Hal ini merujuk kepada kenyataan bahwa sorga akan
kosong untuk seketika lamanya pada kedatangan Yesus kedua kali, karena
segenap malaikat sorga akan bersama Yesus datang ke bumi (Mat 25 : 31).
Kira kira setengah jam lamanya. Menurut perhitungan waktu nubuatan yang
didasarkan pada prinsip satu hari untuk satu tahun, maka ini berarti tujuh
hari. Jadi perjalanan Yesus ke bumi pada kedantangan-Nya kedua kali, dan
juga pulangnya kesurga bersama umat-Nya akan memakan waktu kira-kira satu
pekan.

Kini tibalah saatnya untuk bertanya yang akan menyangguupkan kita
menempaktan diri kita pada nubuat besar ketujuh materai ini: mengapa
Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk mendengar hal ini? Dia
menghendaki kita agar selamat dari bahaya kompromi, waktu dalam hal kecil
sekalipun. Dia mau membuat hati kita membara dengan kesetiaan kepalawanan
yang membuat para syuhada setia bahkan hingga kematian. Dia menghendaki
agar kita mencintai kedatangan-Nya dan bersedia bertemu dengan dia dalam
damai. Panggilan untuk bersedia ini memiliki satu makna khusus bagi kita,
karena kita sekarang sedang hidup diantara pembukaan materai keenam dan
ketujuh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar